ShareNetizen.com - Lomba Masak Ikan Nusantara telah diselenggarakan di Istana Negara. Senyuman di wajah Abdul Kadir nampak paling sumringah di antara kesepuluh finalis Lomba Masak Ikan Nusantara selama mengangkat plakat penghargaannya. Kontestan asal Pontianak tersebut berhasil menempati posisi pertama dalam menyajikan hidangan ikan dengan rasa lokal terbaik.
Dengan sajian Botok Ikan Masak Putih, Abdul sama sekali tidak menyangka, dia yang akhirnya menjadi koki untuk Presiden dan tamu-tamu kenegaraannya di Istana pada 17 Agustus nanti. Padahal sebelumnya, Abdul sempat berasumsi akan gagal. Pemikiran itu muncul saat dia sempat ketinggalan pesawat untuk mengikuti final di Jakarta.
“Tapi karena rezekinya saya, akhirnya tiket pesawat juga saya dapat dengan waktu yang singkat,” tuturnya, usai pengumuman pemenang di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Jum’at (11/08/2017). Kemenangannya itu memang muncul bukan dari sekadar keberuntungan. Keahliannya dalam memasak sudah diakui oleh kalangan pejabat kota asalnya. Abdul mengaku sudah berpengalaman dalam menyajikan hidangan untuk mereka. Dari pengalaman itulah, dia mengungkapkan rasa syukurnya dan kesiapannya untuk menjadi koki Presiden Joko Widodo.
“Ini diundang langsung oleh Bapak (Jokowi). Jadi suatu kebanggaan. Nggak bisa diungkapin dengan kata-kata lagi,” ujarnya sambil tersenyum. Keputusan dewan juri untuk memilih Abdul juga bukan tanpa sebab. Pakar kuliner yang juga menjadi salah satu juri, Chef Vindex Tengker, mengakui kalau Botok Ikan Masak Putih memiliki rasa yang sangat enak. Menurutnya, hidangan Abdul itu memiliki unsur inovasi dengan saos merah dan putih, namun rasa ikannya tetap dominan.
“Kalau mau makan ini, tinggal datang ke Pontianak,” pesan Chef Vindex pada penonton saat mengumumkan Abdul sebagai pemenang pertama. Selain Chef Vindex sebagai perwakilan dari Garuda Indonesia, dewan juri juga terdiri atas Dharmastuti Nugroho (Kepala Biro Pengelolaan Istana), Johan Susmono (Ketua Pokja III, Tim Penggerak PKK Pusat), Vita Datau (Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Republik Indonesia), dan Naldi Budhyarto (head chef Dapur Uji Femina dan Redaktur Pelaksana Buku Masak Primarasa).
Dewan juri tersebut juga menunjuk pemenang kedua dan ketiga untuk menemani Abdul memasak di Istana, yakni Ruben Jeremia asal Jakarta dan Narti Buo dari Gorontalo. Ruben berhasil menarik hati dewan juri dengan Gabus Pucung Sambal Pete, sementara Narti dengan Ikan Santan Goroho.
Agar Konsumsi Ikan Meningkat
Keberhasilan Abdul, Ruben, dan Narti dalam mengolah ikan lokal diharapkan bukan hanya berdampak pada meja makan Presiden Joko Widodo di Istana, namun juga pada meja makan seluruh masyarakat Indonesia. Sebab, penyelenggaraan Lomba Masak Ikan Nusantara memang dimaksudkan agar masyarakat Indonesia lebih banyak mengonsumsi ikan.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, pemerintah memiliki target bahwa pada 2019, angka konsumsi ikan harus mencapai 54 kg per kapita per tahun. Sementara keadaan saat ini menunjukkan masyarakat Indonesia baru mengonsumsi 32 kg per kapita per tahun.
“Ini dua kali lipat harus kita tingkatkan,” tegas Teten dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Kamis (10/08/2017). Peningkatan konsumsi ikan ini bukan tanpa alasan. Dalam setiap kesempatan mendampingi Presiden Joko Widodo ke berbagai daerah, Teten mengungkapkan bagaimana mereka masih menemukan banyaknya anak-anak Indonesia yang mengalami gizi buruk.
“Itu Pak Presiden selalu bertanya, kenapa ya harus kurang gizi? Toh, kita punya laut yang begitu luas,” ujar Teten. Untuk itulah, bersama Svida Alisjahbana dari Femina Group, Teten beserta pihaknya menggagaskan sebuah lomba memasak ikan lokal sebagai salah satu gerakan meningkatkan konsumsi ikan di kalangan masyarakat. Di sini, para koki profesional diharapkan bisa menciptakan resep baru pengolahan ikan, supaya mengonsumsi ikan menjadi tren yang tidak kalah keren dibandingkan mengonsumsi daging.
Kerja Bersama
Lomba Masak Ikan Nusantara diputuskan untuk diselenggarakan bersama dengan perayaan 72 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Mengusung tema “Indonesia Kerja Bersama”, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kantor Staf Presiden (KSP), serta Kementerian Pariwisata (Kemenpar), bekerja sama dengan situs masak Femina Group, Primarasa.co.id.
Dari hasil kerja sama tersebut, Lomba Masak Ikan Nusantara diharapkan dapat memberikan banyak dampak pada berbagai aspek, terutama pada aspek ekonomi kreatif, kesehatan, pariwisata, dan kelautan dan perikanan di Indonesia.
Pada aspek ekonomi kreatif, lomba ini diharapkan dapat mendukung pengembangan kuliner di Indonesia. Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan, pihaknya saat ini tengah memperkenalkan soto kepada dunia. Pemilihan soto didasarkan pada jenisnya yang variatif. Salah satunya termasuk ada yang berbahan dasar ikan.
Berikut ini video Presiden Jokowi Dan Ibu Iriana Mencicipi Masakan dari 3 Orang Pemenang Lomba Masak Ikan Nusantara:
Dengan sajian Botok Ikan Masak Putih, Abdul sama sekali tidak menyangka, dia yang akhirnya menjadi koki untuk Presiden dan tamu-tamu kenegaraannya di Istana pada 17 Agustus nanti. Padahal sebelumnya, Abdul sempat berasumsi akan gagal. Pemikiran itu muncul saat dia sempat ketinggalan pesawat untuk mengikuti final di Jakarta.
“Tapi karena rezekinya saya, akhirnya tiket pesawat juga saya dapat dengan waktu yang singkat,” tuturnya, usai pengumuman pemenang di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Jum’at (11/08/2017). Kemenangannya itu memang muncul bukan dari sekadar keberuntungan. Keahliannya dalam memasak sudah diakui oleh kalangan pejabat kota asalnya. Abdul mengaku sudah berpengalaman dalam menyajikan hidangan untuk mereka. Dari pengalaman itulah, dia mengungkapkan rasa syukurnya dan kesiapannya untuk menjadi koki Presiden Joko Widodo.
“Ini diundang langsung oleh Bapak (Jokowi). Jadi suatu kebanggaan. Nggak bisa diungkapin dengan kata-kata lagi,” ujarnya sambil tersenyum. Keputusan dewan juri untuk memilih Abdul juga bukan tanpa sebab. Pakar kuliner yang juga menjadi salah satu juri, Chef Vindex Tengker, mengakui kalau Botok Ikan Masak Putih memiliki rasa yang sangat enak. Menurutnya, hidangan Abdul itu memiliki unsur inovasi dengan saos merah dan putih, namun rasa ikannya tetap dominan.
“Kalau mau makan ini, tinggal datang ke Pontianak,” pesan Chef Vindex pada penonton saat mengumumkan Abdul sebagai pemenang pertama. Selain Chef Vindex sebagai perwakilan dari Garuda Indonesia, dewan juri juga terdiri atas Dharmastuti Nugroho (Kepala Biro Pengelolaan Istana), Johan Susmono (Ketua Pokja III, Tim Penggerak PKK Pusat), Vita Datau (Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Republik Indonesia), dan Naldi Budhyarto (head chef Dapur Uji Femina dan Redaktur Pelaksana Buku Masak Primarasa).
Dewan juri tersebut juga menunjuk pemenang kedua dan ketiga untuk menemani Abdul memasak di Istana, yakni Ruben Jeremia asal Jakarta dan Narti Buo dari Gorontalo. Ruben berhasil menarik hati dewan juri dengan Gabus Pucung Sambal Pete, sementara Narti dengan Ikan Santan Goroho.
Agar Konsumsi Ikan Meningkat
Keberhasilan Abdul, Ruben, dan Narti dalam mengolah ikan lokal diharapkan bukan hanya berdampak pada meja makan Presiden Joko Widodo di Istana, namun juga pada meja makan seluruh masyarakat Indonesia. Sebab, penyelenggaraan Lomba Masak Ikan Nusantara memang dimaksudkan agar masyarakat Indonesia lebih banyak mengonsumsi ikan.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, pemerintah memiliki target bahwa pada 2019, angka konsumsi ikan harus mencapai 54 kg per kapita per tahun. Sementara keadaan saat ini menunjukkan masyarakat Indonesia baru mengonsumsi 32 kg per kapita per tahun.
“Ini dua kali lipat harus kita tingkatkan,” tegas Teten dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Kamis (10/08/2017). Peningkatan konsumsi ikan ini bukan tanpa alasan. Dalam setiap kesempatan mendampingi Presiden Joko Widodo ke berbagai daerah, Teten mengungkapkan bagaimana mereka masih menemukan banyaknya anak-anak Indonesia yang mengalami gizi buruk.
“Itu Pak Presiden selalu bertanya, kenapa ya harus kurang gizi? Toh, kita punya laut yang begitu luas,” ujar Teten. Untuk itulah, bersama Svida Alisjahbana dari Femina Group, Teten beserta pihaknya menggagaskan sebuah lomba memasak ikan lokal sebagai salah satu gerakan meningkatkan konsumsi ikan di kalangan masyarakat. Di sini, para koki profesional diharapkan bisa menciptakan resep baru pengolahan ikan, supaya mengonsumsi ikan menjadi tren yang tidak kalah keren dibandingkan mengonsumsi daging.
Kerja Bersama
Lomba Masak Ikan Nusantara diputuskan untuk diselenggarakan bersama dengan perayaan 72 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Mengusung tema “Indonesia Kerja Bersama”, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kantor Staf Presiden (KSP), serta Kementerian Pariwisata (Kemenpar), bekerja sama dengan situs masak Femina Group, Primarasa.co.id.
Dari hasil kerja sama tersebut, Lomba Masak Ikan Nusantara diharapkan dapat memberikan banyak dampak pada berbagai aspek, terutama pada aspek ekonomi kreatif, kesehatan, pariwisata, dan kelautan dan perikanan di Indonesia.
Pada aspek ekonomi kreatif, lomba ini diharapkan dapat mendukung pengembangan kuliner di Indonesia. Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan, pihaknya saat ini tengah memperkenalkan soto kepada dunia. Pemilihan soto didasarkan pada jenisnya yang variatif. Salah satunya termasuk ada yang berbahan dasar ikan.
Berikut ini video Presiden Jokowi Dan Ibu Iriana Mencicipi Masakan dari 3 Orang Pemenang Lomba Masak Ikan Nusantara: