Dilaporkan ke Polisi, Kaesang Malah Ikut Jokowi ke Jerman Bersama Ibunya - Berita tentang anak Presiden, Kaesang Pangarep dilaporkan ke Polisi memang sempat viral di medsos. Usai dilaporkan ke polisi terkait ujaran kebencian di Youtube oleh Muhammad Hidayat, putra bungsu Presiden Joko Widodo justru ikut menemani sang ayahanda pergi ke Jerman dan Turki.
Kaesang diketahui ikut dalam rombongan Presiden yang berangkat ke Turki dan Jerman dari Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (5/7/2017) pagi. Presiden Jokowi memang membawa seluruh keluarga intinya, termasuk Selvi Ananda, menantunya, dan Jan Ethes, cucunya.
Rombongan Presiden Jokowi direncanakan baru akan tiba di Tanah Air pada Minggu, 9 Juli 2017. Hampir bisa dipastikan Kaesang akan dipanggil polisi setelah 9 Juli.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mengaku telah mempelajari video Kaesang Pangarep. Ia melihat dari enam kelompok dugaan kebencian, semua disampaikan Kaesang masih dalam koridor kritik biasa.
Baca juga:
Terungkap! Ini Alasan Mabes Polri Hentikan Kasus Kaesang Pangarep Putra Jokowi!
"Saling mengingatkan antar sesama generasi muda. Bahkan dalam budaya dan bahasa generasi muda biasanya bisa lebih keras," kata Sodik. Menurut Sodik, generasi muda lainnya bisa melakukan hal yang sama menyampaikan dan menjawab kritik Kaesang secara argumentatif. Sehingga terjadi dialog yang sehat dan bermanfaat.
"Walau saya melihat apa yang dilakukan Kaesang tidak dalam katagori ujaran kebencian apalagi penistaan agama/kelompok, saya minta untuk hal yang menyangkut SARA bisa disampaikan lebih faktual, ada bukti dan fakta, tidak digeneralisir dan tidak bernada provokasi dan memancing konflik," jelas Politikus Gerindra itu.
Kaesang diketahui ikut dalam rombongan Presiden yang berangkat ke Turki dan Jerman dari Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (5/7/2017) pagi. Presiden Jokowi memang membawa seluruh keluarga intinya, termasuk Selvi Ananda, menantunya, dan Jan Ethes, cucunya.
Rombongan Presiden Jokowi direncanakan baru akan tiba di Tanah Air pada Minggu, 9 Juli 2017. Hampir bisa dipastikan Kaesang akan dipanggil polisi setelah 9 Juli.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mengaku telah mempelajari video Kaesang Pangarep. Ia melihat dari enam kelompok dugaan kebencian, semua disampaikan Kaesang masih dalam koridor kritik biasa.
Baca juga:
Terungkap! Ini Alasan Mabes Polri Hentikan Kasus Kaesang Pangarep Putra Jokowi!
"Saling mengingatkan antar sesama generasi muda. Bahkan dalam budaya dan bahasa generasi muda biasanya bisa lebih keras," kata Sodik. Menurut Sodik, generasi muda lainnya bisa melakukan hal yang sama menyampaikan dan menjawab kritik Kaesang secara argumentatif. Sehingga terjadi dialog yang sehat dan bermanfaat.
"Walau saya melihat apa yang dilakukan Kaesang tidak dalam katagori ujaran kebencian apalagi penistaan agama/kelompok, saya minta untuk hal yang menyangkut SARA bisa disampaikan lebih faktual, ada bukti dan fakta, tidak digeneralisir dan tidak bernada provokasi dan memancing konflik," jelas Politikus Gerindra itu.