Pengertian Organel Sel Lengkap, Fungsi, Struktur, Jenis, Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan

Pengertian Organel Sel Lengkap, Fungsi, Struktur, Jenis, Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan - Update artikel terbaru kali ini ShareNetizen.com akan mengulas tentang pengertian organel sel, fungsi organel sel, macam/jenis organel sel, struktur organel sel, perbedaan organel sel hewan dan tumbuhan. Bagi kalian yang sedang mencari rangkuman materi tentang organel sel, berikut ini ulasan lengkap tentang pengertian organel sel sampai dengan macam/jenis organel sel.

Pengertian Organel Sel dan Fungsi Organel Sel


Sel merupakan unit fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel dapat ditemui pada seluruh organ yang terdapat di tubuh. Seperti halnya makhluk yang terdiri dari beberapa organ penyusunnya, sel juga memiliki organ-organ tersebut yang dinamakan dengan organel sel. Jadi organel sel adalah organ penyusun sel. Organel sel memiliki fungsi spesifik untuk menunjang kehidupan sel. Tanpa organel, maka sel tersebut akan mati. Masing-masing organel ini melakukan tugasnya masing-masing.

Secara umum, fungsi organel sel adalah untuk menunjang kehidupan sel itu sendiri. Contohnya seperti mitokondria yang berperan untuk memperoleh energy agar kehidupan sel dapat berjalan, ribosom yang berfungsi sebagai penghasil protein, nucleus yang berperan dalam proses replikasi sel, lisosom yang berperan sebagai organ pencernaan di tingkat sel, dan fungsi lain yang akan dibahas selengkapnya di bawah ini.

Struktur Organel Sel


Struktur dan Macam/Jenis Organel Sel


Berikut ini struktur pembentuk sel dan macam-macam/jenis organel sel:

1. Membran Sel

Membran sel adalah struktur sel yang berfungsi untuk memisahkan sel antara lingkungan dalam dan lingkungan luar sel. Membran sel tersusun atas gabungan antara lemak dan protein (lipoprotein) dengan perbandingan 50:50. Lemak yang menyusun membrane sel terdiri dari fosfolipid yang bersifat hidrofilik (larut air), dan sterol yang bersifat hidrofobik (larut lemak). Sedangkan protein yang menyusun membrane sel terdiri dari protein intrinsik yang menembus membrane sel dari lapisan atas hingga ke bawah. Lalu terdapat protein ekstrinsik yang terdapat di lapisan atas hingga bawah dari membrane sel . Membran sel bersifat semipermeable atau selektifpermeable, yaitu dapat dilalui oleh beberapa zat tertentu saja.

Membran sel secara keseluruhan memiliki fungsi untuk melindungi sel dari lingkungan luar. Tetapi, ada beberapa lagi fungsi membran sel yang harus diketahui, yaitu :
- Sebagai sekat antara lingkungan luar dan dalam sel
- Sebagai reseptor sel dari rangsangan luar
- Sebagai tempat terjadinya reaksi kimia, seperti respirasi sel
- Sebagai pengontrol transportasi sel, baik dari luar ke dalam ataupun sebaliknya
- Sebagai penjaga kestabilan pH, kestabilan ion, dan membuang sisa-sia hasil metabolisme sel

2. Sitoplasma

Sitoplasma atau cairan sel, adalah matriks yang terdapat antara membran sel dan nucleus (inti sel). Sitoplasma tersusun atas sitosol yang bersifat koloid dan organel-organel sel yang merupakan bagian penunjang sel. Sitoplasma dapat berada dalam dua fase, yaitu fase padat dan fase cair, dikarenakan karena adanya koloid tersebut.

Fungsi sitoplasma adalah :
- Sebagai tempat berlangsungnya proses metabolisme sel
- Menjamin adanya pertukaran zat, agar metabolisme sel dapat berlangsung
- Sebagai tempat penyimpanan berbagai bahan kimia yang dibutuhkan oleh sel
- Sebagai tempat dari sitoskeleton (suatu filament protein) yang berfungsi menjaga bentuk serta konsistensi sel

3. Organel Sel

Ada bermacam-macam organel di dalam sel yang memiliki fungsi tertentu. Berikut merupakan macam-macam/jenis organel sel dalam sebuah sel, yaitu :

a. Nukleus (inti sel)

Nukleus berperan dalam seluruh aktivitas yang terjadi di dalam sel, mulai dari metabolism hingga pembelahan sel. Nucleus terdiri dari membrane inti (karioteka), nukleoplasma (kariolimfa), nucleolus (anak inti), dan kromatin/kromosom. Nucleus berada di bagian tengah sel dan merupakan organel terbesar di dalam suatu sel. Nukleus umumnya berbentuk lonjong, bulat, atau tak beraturan. Pada sel eukariotik, nucleus diselubungi oleh membrane inti (karioteka), sedangkan pada sel prokariotik, nucleus tidak diselubungi oleh membrane.

Nukleoplasma (kariolimfa) merupakan matriks yang berada di dalam nucleus. Di dalam nukleoplasma inilah terdapat berbagai macam enzim, kromatin/kromosom, dan nucleolus. Bahan utama penyusun kromosom ialah DNA yang merupakan suatu substansi genetic yang berperan pada saat proses pembelahan sel. Kromatin ialah kromosom yang terlihat seperti benang-benang halus dan panjang yang terjadi pada saat sel tidak membelah. Terkahir, nucleolus berperan dalam pembentukan RNA.

b. Retikulum Endoplasma (RE)

Merupakan system membrane yang berbentuk lipatan yang menghubungkan antara membrane sel dengan membrane inti. Retikulum Endoplasma berbentuk mirip seperti jala dan berperan dalam proses transport zat intra sel.

Reticulum Endoplasma terbagi menjadi dua, yaitu Retikulum Endoplasma kasar dan Retikulum Endoplasma Halus. Perbedaan keduanya hanya terletak di permukaannya saja. Dikatakan RE kasar apabila di permukaannya ditempeli oleh ribosom, sedangkan pada RE halus, tidak terdapat ribosom di permukaannya.

c. Ribosom

Ribosom merupakan organel sel yang berbentuk nucleoprotein, yaitu senyawa protein yang mengandung RNA. Ribosom berbentuk bulat, dan berukuran kurang lebih sekitar 20 nm. Organel ini merupakan contoh organel sel yang tidak bermembran dan disusun oleh asam ribonukleat. Ribosom berfungsi untuk sistesis protein yang akan ditranspor ke organel lainnya untuk diproses.

d. Badan Mikro

Merupakan organel sel dengan bentuk bulat yang memiliki ukuran berkisar antara 0,1-1,5 nm. Badan mikro dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
- Glioksisom, berfungsi untuk menghasilkan enzim yang berperan dalam penguraian karbohidrat selama perkecambahan sel.
- Peroksisom, Berfungsi untuk menghasilkan beberapa enzim metabolisme. Peroksisom dapat dijumpai pada kloroplas sel tumbuhan dan juga dapat dijumpai pada sel hati dan ginjal hewan.

e. Aparatus Golgi

Aparatus golgi terbentuk dari vesikel pipih yang berbentuk seperti kantong yang berkelok-kelok. Organel ini berfungsi dalam proses sekresi, baik itu sekresi lendir, karbohidrat, glikoprotein, lemak, dan juga enzim. Aparatus golgi juga berfungsi untuk membentuk lisosom. Organel ini banyak dijumpai pada sel-sel penyusun kelenjar.

Pada sel tumbuhan, lendir yang dihasilkan oleh apparatus golgi disebut dengan musin. Musin sangat berperan untuk melumasi ujung akar untuk menembus tanah. Apparatus golgi pada sel tumbuhan disebut dengan diktiosom.

f. Lisosom

Organel ini berbentuk kantung-kantung kecil yang dihasilkan oleh apparatus Golgi. Lisosom dapat menghasilkan enzim-enzim pencernaan  (hidrolitik) yang berfungsi untuk melakukan proses pencernaan intra sel, contoh enzim hidrolitik ialah lipase, fosfatase, dan proteolitik. Enzim tersebut melakukan pencernaan dengan cara fagositosis. Lisosom juga berfungsi sebagai penghasil kekebalan, sehingga akan banyak dijumpai pada sel darah putih.

Ada 2 jenis lisosom menurut fungsinya, yaitu lisosom primer dan lisosom sekunder. Lisosom primer berfungsi untuk menghasilkan enzim-enzim yang belum aktif. Sedangkan lisosom sekunder merupakan lisosom yang berperan dalam kegiatan pencernaannya. Sehubungan dengan bahan yang dikandungnya, lisosom memiliki peran dalam peristiwa :
- Pencernaan intrasel : mencerna materi-materi yang masuk ke dalam sel, dan mencernanya secara  fagositosis.
- Eksositosis : yaitu sebagai pembebasan sekrit keluar sel.
- Autofagi : penghancuran organel sel yang sudah rusak
- Autolisis : penghancuran diri sel dengan cara melepaskan enzim pencerna dari dalam lisosom ke dalam sel.

g. Sentrosom

Merupakan organel dengan bentuk seperti bintang dan hanya terletak di dalam sel hewan. Sentrosom disusun oleh dua sentriol yang berbentuk tabung dan diliputi oleh mikrotubulus yang terdiri dari 9 triplet, dan terletak di salah satu kutub inti sel. Sentrosom diliputi oleh sitoplasma yang disebut dengan sentrosfer.

Sentrosom sendiri berfungsi dalam proses pembelahan sel dengan cara membentuk benang spindle yang akan menarik kromosom menuju ke arah yang berlawanan.

h. Mitokondria

Mitokondria berbentuk bulat, batang, atau oval dan berfungsi sebagai tempat respirasi sel yang menghasilkan ATP untuk energy bagi sel. Oleh  Karena itu, mitokondria hanya terdapat pada sel aerob.

Mitokondria memiliki dua membrane, yaitu membrane luar dan membrane dalam. Membrane dalam berbentuk lipatamn atau sering disebut dengan krista, dan berguna untuk memperluas permukaan sehingga proses pengikatan oksigen oleh sel dapat berlangsung secara efektif.

Bagian yang terletak di antara membrane luar dan membrane dalam disebut dengan matriks mitokondria. Bagian ini  mengandung DNA, RNA, ribosom, dan juga enzim-enzim yang dapat mengendalikan pernafasan atau sitokrom.

3i. Mikrotubulus
Merupakan organe dengan bentuk silinder dan tidak bercabang yang dibentuk dari protein yang disebut dengan tubulin. Oleh karena sifatnya yang kaku, maka mikrotubulus berperan sebagai kerangka bagi sel yang berguna agar bentuk dari sel itu tetap dalam keadaan seperti biasa. Mikrotubulus juga berperan dalam pembentukan sentriol, silia, maupun flagella.

j. Mikrofilamen

Hampir sama dengan mikrotubulus, mikrofilamen juga mempunyai bentuk silinder dan tidak bercabang. Akan tetapi, diameter dari mikrofilamen lebih kecil dan terbentuk dari kumpulan aktin dan myosin seperti pada otot. Oleh karena demikian, mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel, endositosis, dan eksositosis.

k. Plastida

Merupakan organel yang mengandung berbagai macam pigmen. Plastida yang gmengandung pigmen hijau disebut dengan kloroplas yang dapat menghasilkan klorofil serta berfungsi sebagai penyelenggara proses fotosintesis. Lalu, plastid yang mengandung pigmen putih disebut dengan lekoplas dan berfungsi dalam penyimpanan makanan. Lekoplas terdiri dari amiloplas (untuk menyimpan amilum), Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak), dan proteoplas (untuk menyimpan protein).

Kromoplas adalah plastid yang mengandung pigmen selain pigmen hijau dan outih, contohnya ialah karoten, xanthofil, fikoerithrin, dan fikosantin.

l. Vakuola

Merupakan organel yang terbentuk di dalam sel dan diselubungi oleh membrane yang disebut dengan tonoplas. Vakuola pada beberapa spesies dikenal dengan vakuola kontraktil dan vakuola non kontraktil. Pada sel tumbuhan, vakuola berukuran sangat besar dan termodifikasi yang berisi alkaloid, pigmen anthosianin, tempat penimbunan metabolism, dan tempat penyimpanan makanan.

Sedangkan pada sel hewan, vakuolanya berukuran kecil atau bahkan tidak ada sama sekali, kecuali pada hewan ber sel satu. Pada hewan ini, vakuola terbagi menjadi vakuola makanan yang berfungsi dalam pencernaan intrasel, dan vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai osmoregulator.

Baca Juga:
Ciri-Ciri Tumbuhan Paku/Pteridophyta Lengkap, Pengertian, Klasifikasi, Manfaat


Perbedaan Organel Sel Hewan dan Tumbuhan


Berikut ini tabel perbedaan organel sel hewan dan organel sel tumbuhan

No.
Organel                                    
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
1.
Dinding sel
Ada
Tidak Ada
2.
Vakuola
Ada
Sebagian kecil
3.
Inti Sel
Ada
Ada
4.
Matriks Ektraselular
Tidak Ada
Ada
5.
Plastida
Ada
Tidak Ada
6.
Peroksisom
Ada
Ada
7.
Glioksisom
Ada
Tidak Ada/Jarang
4.
Plamodesmata
Ada
Tidak Ada
5.
Sentrosom
Tidak Ada
Ada
6.
Lisosom
Tidak Ada
Ada
7.
Bahan Timbunan
Protein dan Sel tepung
Lemak dan Glikogen


Demikianlah ulasan lengkap tentang pengertian organel sel sampai dengan macam/jenis organel sel. Semoga bermanfaat.

Tags:
pengertian organel sel, fungsi organel sel, macam/jenis organel sel, struktur organel sel, perbedaan organel sel hewan dan tumbuhan