Inilah Kisah Mengerikan dari Pembantu yang Selamat Dalam Perampokan dan Pembunuhan di Pulomas

Inilah Kisah Mengerikan dari Pembantu yang Selamat Dalam Perampokan dan Pembunuhan di Pulomas - Windy Astuti (23), pembantu rumah tangga yang selamat saat perampokan Pulomas, menuturkan kisah "mengerikan" yang dialaminya kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan, di RS Kartika, Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (29/12).


Windy menceritakan, mulanya sekitar pukul 14.30 hari itu dirinya dan rekannya, Fitriani (23) tengah memasak di dapur.

"Waktu mereka datang, di lantai atas ada Santi, Gemma, dan Amel. Mas Tasrok lagi ada di depan lagi mau ngeluarin mobil," ujarnya.

Tiba-tiba datang tiga pelaku menghampirinya ke dapur seraya berteriak memintanya untuk berkumpul ke ruang tengah. Mereka membawa pistol dan golok.

"Salah satu pelakunya juga teriak, 'Mana anaknya? Mana anak-anak yang punya rumah ini'," ujar Windy.

"Pelakunya bilang, 'Kalian nurut aja, kumpul semua, kalau tidak saya tembak," sambungnya.

Tak lama kemudian, putri ketiga Dodi Triono, Dianita Gemma Dzalfayla (9), datang menghampiri Windy.

Lantas, seorang pelaku meminta Gemma untuk ditunjukkan kamar ayahnya di lantai 2. "Gemma bilang, 'Saya anaknya'. Terus dia tanya kamar bapak di mana," ujar Windy.

Windy mengungkapkan, dirinya tidak menghapal wajah pelaku karena diminta menghadap ke tembok saat kejadian itu.

"Saya cuma lihat ada yang bawa pistol dan golok. Saya sama Fitriani disuruh menghadap tembok," ungkapnya.

Windy menceritakan, seorang pelaku sempat menyiksa putri pertama Dodi, saat meminta para penghuni rumah untuk berkumpul ke ruang tengah.

"Kak Diona dari lantai diseret ke tangga dan dipukul pakai pistol. Dia nangis," ucap lirih Windy.

Setelah itu, lanjut Windy, seorang pelaku berteriak meminta 10 penghuni rumah untuk menuju toilet pembantu. Mereka menuruti permintaan pelaku karena mengancam akan menembak dengan pistolnya.

Saat itu, Dodi Triono belum datang ke rumah karena pergi ke rumah pertama yang tengah direnovasi di Pulomasa Residence. Namun, menurutnya Dodi turut dimasukkan ke dalam toilet setelah datang ke rumah.

"Lalu kita semua nurut masuk ke toilet. Bapak waktu masuknya terakhir," kata Windy.

"Saya enggak lihat bapak di luar diapakan sama pelaku karena kami sudah masuk semua," sambungnya.