Putus Asa Tak Bisa Memeluk, Pria Ini Ingin Potong Tangannya yang Bengkok - Setiap orang pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Memiliki anggota tubuh tidak sempurna bisa membuat kita minder, apalagi yang terlihat oleh orang-orang. Dan yang lebih menyedihkan lagi, jika ketidaksempurnaan tersebut membuat aktivitas kita terhambat.
Bahkan tidak sedikit mereka dengan kondisi tidak sempurnaan, memilih mengakhiri hidupnya karena kerap dibully. Dan ada juga yang rela menghilangkan ketidaksempurnaannya, dengan cara yang cukup menyakitkan.
Seorang pria ini salah satunya, yang ingin memotong lengannya sendiri untuk mengakhiri rasa sakit yang luar biasa yang kerap ia rasakan. Tapi apakah hanya itu saja alasannya? SImak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Michael Smith, 30 tahun dari Hull, tidak dapat memeluk, memberi makan atau bermain dengan putrinya yang baru berusia delapan minggu karena cedera yang dialaminya.
Dia memiliki lengan kanannya, yang berbentuk 'zig-zag', usai dihajar oleh preman pada bulan Oktober yang lalu. Lengannya kini mulai melemah.
Bahkan pin yang menahan lengannya ini sekarang menusuk kulitnya, sehingga pergelangan tangan bengkok.
Dia sekarang hanya bisa menahan rasa sakit yang terus-menerus, bahkan bisa sangat buruk. Dia telah mempertimbangkan untuk memotong lengannya sendiri, hanya untuk mengakhiri penderitaan.
"Saya merasa ingin memotongnya. Rasa sakit itu tak tertahankan. Saya tidak bisa tidak menangis karena rasa sakit dan frustrasi. Ini sangat menyiksa," ucap Smith dikutip dari dailymail.co.uk.
Smith saat itu diserang oleh dua orang preman, saat berjalan untuk mengunjungi ibunya. Mereka memukul kepala, mematahkan tulang pipi dan meremukkan lengannya.
Dia sekarang hanya mengandalkan rekannya, Shonna Morris, untuk membantunya menjalankan tugas sehari-hari, dan dia belum dapat membantu dan bermain dengan gadis kecilnya.
"Saya tidak bisa bermain dengan anak perempuan saya. Aku tidak bisa mengendongnya tanpa khawatir akan menjatuhkannya," tambahnya.
Tidak diketahui apakah ia sudah berkonsultasi ke dokter atau belum, namun kondisi keuangan bisa menjadi penyebabnya.
Bahkan tidak sedikit mereka dengan kondisi tidak sempurnaan, memilih mengakhiri hidupnya karena kerap dibully. Dan ada juga yang rela menghilangkan ketidaksempurnaannya, dengan cara yang cukup menyakitkan.
Seorang pria ini salah satunya, yang ingin memotong lengannya sendiri untuk mengakhiri rasa sakit yang luar biasa yang kerap ia rasakan. Tapi apakah hanya itu saja alasannya? SImak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Michael Smith, 30 tahun dari Hull, tidak dapat memeluk, memberi makan atau bermain dengan putrinya yang baru berusia delapan minggu karena cedera yang dialaminya.
Dia memiliki lengan kanannya, yang berbentuk 'zig-zag', usai dihajar oleh preman pada bulan Oktober yang lalu. Lengannya kini mulai melemah.
Bahkan pin yang menahan lengannya ini sekarang menusuk kulitnya, sehingga pergelangan tangan bengkok.
Dia sekarang hanya bisa menahan rasa sakit yang terus-menerus, bahkan bisa sangat buruk. Dia telah mempertimbangkan untuk memotong lengannya sendiri, hanya untuk mengakhiri penderitaan.
"Saya merasa ingin memotongnya. Rasa sakit itu tak tertahankan. Saya tidak bisa tidak menangis karena rasa sakit dan frustrasi. Ini sangat menyiksa," ucap Smith dikutip dari dailymail.co.uk.
Smith saat itu diserang oleh dua orang preman, saat berjalan untuk mengunjungi ibunya. Mereka memukul kepala, mematahkan tulang pipi dan meremukkan lengannya.
Dia sekarang hanya mengandalkan rekannya, Shonna Morris, untuk membantunya menjalankan tugas sehari-hari, dan dia belum dapat membantu dan bermain dengan gadis kecilnya.
"Saya tidak bisa bermain dengan anak perempuan saya. Aku tidak bisa mengendongnya tanpa khawatir akan menjatuhkannya," tambahnya.
Tidak diketahui apakah ia sudah berkonsultasi ke dokter atau belum, namun kondisi keuangan bisa menjadi penyebabnya.