ShareNetizen.com - Indonesia akan membeli pesawat tempur mutakhir buatan Rusia, Sukhoi 35. Indonesia, dalam hal ini TNI AU, sejak diembargo di bidang militer oleh negara-negara Barat pascareformasi, memang belakangan melirik alutsista Rusia. Indonesia membeli pesawat tempur buatan Sukhoi, Russia, pertama kali adalah pada 2002 lalu, yakni SUK-27 dan SU-30, masing-masing dua unit.
Kemudian tahun 2006, pemerintah kembali membeli pesawat serupa dari Rusia tersebut. Di era pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) pada 2010 lalu, pemerintah sempat berencana membeli ratusan unit Sukhoi namun rencana tersebut tidak kunjung terealisasi. Kini pemerintah, melalui Menteri Ryamizard Ryacudu, berencana membeli 11 unit pesawat SU-35, pesawat tempur generasi empat plus, produksi negara Beruang Merah.
Kepada wartawan di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017), Ryamizard Ryacudu, mengatakan Indonesia akan menjadi negara pertama yang memiliki SU - 35, setelah Russia yang merupakan produsen pesawat tempur tersebut.
"Ini kan (Indonesia) nomor dua setelah Russia (yang memiliki SU-35), yang lain kan SU-30. Alhamdullilah, sudah dapat (varian) paling baru, kita dapat sebelas," katanya. Salah satu kelebihan pesawat tersebut menurut Ryamizard Ryacudu, adalah SU - 35 bisa mengendus kehadiran musuh dari jarak ratusan kilometer. Teknologi yang dimiliki SU-35 konon juga mampu mengunci sejumlah sasaran sekaligus dalam satu waktu.
Dikutip dari www.sukhoi.org, pesawat SU-35 hadir dengan design yang memungkinkan pesawat tersebut dioperasikan selama 30 tahun, di mana setiap 1,500 jam penggunaan pesawat tersebut harus menjalani 'service besar.'
SU - 35 memiliki panjang 21, 9 meter, dengan lebar 15, 3 meter. Pesawat yang dilengkapi dengan sepassang mesin Saturn izdeliye (Product) 117S (AL-41F1S) turbofan itu, mampu melesat hingga dua kali kecepatan suara hingga 2.400 kilometer per jam.
Jika Indonesia jadi membeli sebelas unit Sukhoi SU - 35, maka Indonesia adalah negara kedua yang membeli pesawat tersebut dari Russia, setelah sebelumnya Tiongkok pada 2015 lalu membeli 24 unit Sukhoi SU - 35, dengan nilai transaksi sebesa 2 miliar dollar AS.
Kemudian tahun 2006, pemerintah kembali membeli pesawat serupa dari Rusia tersebut. Di era pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) pada 2010 lalu, pemerintah sempat berencana membeli ratusan unit Sukhoi namun rencana tersebut tidak kunjung terealisasi. Kini pemerintah, melalui Menteri Ryamizard Ryacudu, berencana membeli 11 unit pesawat SU-35, pesawat tempur generasi empat plus, produksi negara Beruang Merah.
Kepada wartawan di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017), Ryamizard Ryacudu, mengatakan Indonesia akan menjadi negara pertama yang memiliki SU - 35, setelah Russia yang merupakan produsen pesawat tempur tersebut.
"Ini kan (Indonesia) nomor dua setelah Russia (yang memiliki SU-35), yang lain kan SU-30. Alhamdullilah, sudah dapat (varian) paling baru, kita dapat sebelas," katanya. Salah satu kelebihan pesawat tersebut menurut Ryamizard Ryacudu, adalah SU - 35 bisa mengendus kehadiran musuh dari jarak ratusan kilometer. Teknologi yang dimiliki SU-35 konon juga mampu mengunci sejumlah sasaran sekaligus dalam satu waktu.
Dikutip dari www.sukhoi.org, pesawat SU-35 hadir dengan design yang memungkinkan pesawat tersebut dioperasikan selama 30 tahun, di mana setiap 1,500 jam penggunaan pesawat tersebut harus menjalani 'service besar.'
SU - 35 memiliki panjang 21, 9 meter, dengan lebar 15, 3 meter. Pesawat yang dilengkapi dengan sepassang mesin Saturn izdeliye (Product) 117S (AL-41F1S) turbofan itu, mampu melesat hingga dua kali kecepatan suara hingga 2.400 kilometer per jam.
Jika Indonesia jadi membeli sebelas unit Sukhoi SU - 35, maka Indonesia adalah negara kedua yang membeli pesawat tersebut dari Russia, setelah sebelumnya Tiongkok pada 2015 lalu membeli 24 unit Sukhoi SU - 35, dengan nilai transaksi sebesa 2 miliar dollar AS.