Struktur dan Fungsi Organ Limpa Lengkap

Struktur dan Fungsi Organ Limpa Lengkap - Update artikel baru kali ini ShareNetizen.com akan share tentang apa itu limpa, pengertian limpa, struktur limpa, fungsi organ limpa. Limpa atau disebut juga dengan Lien atau Spleen, adalah salah satu organ jaringan limfatik dengan massa lunak yang terletak di bagian kiri atas rongga abdomen (rongga perut), diantara diafragma dan gaster (lambung). Limpa merupakan kelenjar tanpa saluran (ductless), berfungsi untuk memecah dan megurai sel darah merah (filter darah) serta berperan dalam sistem imun manusia.

Struktur dan Fungsi Organ Limpa Lengkap

Limpa termasuk salah satu organ sistem limfoid, selain timus, tonsil, dan kelenjar limfe.  Sistem limfoid itu sendiri berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Sel-sel pada sistem ini dikenal dengan sel imunokompeten yaitu sel yang mampu membedakan sel tubuh dengan zat asing dan melakukan perusakan benda-benda asing . Sel imunokompeten terdiri atas :
- sel utama bergerak, yakni sel limfosit dan makrofaga, dan
- sel utama menetap, yakni retikuloendotel dan sel plasma

Limpa memiliki warna kemerahan, dan merupakan sebuah massa limfoid terbesar di dalam tubuh. Limpa berbentuk lonjong dan berukuran sebesar kepalan tangan manusia. Limpa memiliki banyak fungsi bagi tubuh, namun limpa bukan merupakan organ vital bagi tubuh, limpa tidak begitu berarti untuk kelangsungan hidup manusia (seorang manusia masih mampu bertahan hidup tanpa adanya limpa). Bagaimana struktur dan fungsi Limpa ?. Simak ulasannya berikut ini:

Struktur Limpa


Limpa memiliki bentuk yang lonjong, dengan ukuran panjang kira-kira 12 cm (5 inci), lebar 7 cm dan tinggi 4 cm, serta memiliki berat sekitar 150 g. Normalnya limpa tidak dapat di raba kecuali ketika terjadi pembesaran pada limpa (spleenomegali). Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih. Limpa terletak intraperitoneal (dalam peritoneum), pada rongga abdomen kiri atas. Posisi limpa ini bergantung terhadap respirasi (pernapasan), karena letaknya yang sangat berdekatan dengan diafragma.

Limpa terletak di bawah diafragma dan di postero-lateral (samping belakang) lambung. Bagian konveks dari limpa berbatasan dengan diafragma (facies diaphragmatica) , sedangkan bagian konkafnya menghadap ke viscera abdominis (facies visceralis).

Limpa dikelilingi oleh suatu kapsul dari jaringan fibroelastic dan otot lunak. Kapsul itu ditutupi oleh suatu Serous Membrane Peritoneum. Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa disebut trabekula. Trabekula mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe

1.Hubungan limpa dengan organ lain:
Ke Anterior (depan) : Gaster (lambung), cauda pankreatis, dan flexura coli sinistra.
Ke Posterior (belakang) : Diafragma, pleura sinistra (recessus costodiaphragmaticus), pulmo sinstra, dan costae IX, X, dan XI.

2. Parenkim Limpa
Parenkim limpa terdiri dari dua jenis jaringan yang disebut dengan pulpa putih dan pulpa merah. Pulpa merah terdiri dari sinus-sinus vena yang berisi darah dan corda dari jaringan limpayang disebut splenic cords atau Billroth’s cords. Pulpa merah ini berwarna merah gelap pada potongan limpa segar. Vena-vena sangat berkaitan erat dengan pulpa merah tersebut.

Sedangkan  Pulpa putih adalah suatu jaringan limfoid yang tersusun atau biasa dikenal pariarteriolar limphoid sheats (PALS) dan dikelilingi arteri-arteri.  Kumpulan-kumpulan dari limfosit yang mengelilingi arteri splenic nodules atau malphigi corpus. Pulpa putih tersebar dalam pulpa merah, berbentuk oval dan berwarna putih kelabu (nodul putih diseminata).

3.Peredaran darah limpa
Hilum splenicum merupakan tempat keluar masuknya pembuluh darah pada limpa. Limpa diperdarahi oleh beberapa arteri dan vena
Arteri pada limpa : Arteri lienalis adalah arteri yang besar dan merupakan percabangan terbesar trunkus coeliacus. Jalan arteri ini berkelok-kelok di sepanjang margo superior pancreas. Arteri lienalis ini kemudian bercabang menjadi enam pembuluh darah arteri yang memasuki limpa melalui hilum splenicum.
Vena pada limpa : vena lienalis, berjalan keluar melalui hilum dan berjalan di belakang collum pancreatic, vena lienalis bergabung dengan vena mesentrica superior membentuk vena porta hepatis.

4. Aliran limf dan persarafan limpa
Pembuluh limf juga keluar dari hilum spleen-icum dan berjalan melalui beberapa kelenjar limf yang terletak di sepanjang arteri lienalis kemudian bermuara ke nodi coeliaci. Sedang-kan saraf pada limpa juga berjalan mengikuti arteri lienalis dan berasal dari plexus coeliacus.

Fungsi Limpa


Fungsi limpa berhubungan erat dengan sistem kekebalan tubuh serta filter darah. Secara umum limpa berfungsi untuk mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah . Berikut ini beberapa fungsi Limpa:

- Di dalam organ limpa terdapat “Spleen Phagocytoses” (Limpa fagosit) yang berfungsi sebagai penghancur eritrosit (sel darah merah) yang sudah tua. Setiap harinya limpa akan membuang 20 ml sel darah merah yang sudah tua. Selain iru sel-sel yang sudah terikat pada Ig G pada permukaan akan dibuang oleh monosit. Limpa juga akan membuang sel darah putih yang abnormal, platelet dan sel-sel debris.

- Membebaskan haemoglobin dari eritrosit, yang nantinya akan di ubah oleh hati menjadi bilirubin.

- “Spleen Phagocytoses” (Limpa fagosit) juga berfungsi sebagai penghasil limfosit dan sel Plasma.
Limfosit yang dihasilkan tersebut juga nantinya akan disimpan dan menghasilkan antibody yang dapat membantu sistem kekebalan tubuh.

- Limpa juga berfungsi sebagai Penyimpan cadangan sel darah merah
, dan melepaskannya ketika terjadi perdarahan. Oleh karena itu limpa juga berfungsi sebagai sistem pengendalian darah agar tetap berjalan sebagaimana mestinya dalam pembuluh darah.

- Membentuk eritrosit baru selama masa
janin (in utero) dan bayi baru lahir.

- Menghancurkan Leukosit dan Trombosit

- Menghasilkan Antibody sebagai sistem reticulo-endotelial
(limposit-B dibentuk di sum-sum tulang sebagai antibody, sedangkan limposit-T dibentuk di kelenjar getah bening dan limpa yang juga di program sebagai antibody untuk melawan antigen tertentu).
Limpa juga menyaring darah dengan cara yang sama seperti sebuah nodus yang menyaring getah bening, sel B dan sel T yang bermigrasi dari sumsum tulang merah dan Thymus yang telah matang pada limpa (Ada 3 jenis sel T yang menakjubkan, itu adalah memori T sel yang dapat mengenali patogen yang telah memasuki tubuh sebelumnya. Dan dapat menangani mereka dengan lebih cepat, sel T lainnya disebut helper dan sitotoksik) yang melaksanakan fungsi kekebalan, sedangkan sel makrofag limpa menghancurkan sel-sel darah patogen yang dilakukan oleh fagositosis.

- Mengangkut kelebihan air dari jaringan kembali ke darah
(mengatur cairan dan pengolahan makanan).
Cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus menerus yang diambil oleh kapiler kapiler limfatik disebut dengan Limfa. Limfa mengalir melalui sistem pembuluh yang akhirnya kembali ke sistem sirkulasi. Ini dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler limfatik yang dirancang untuk menyerap cairan dalam jaringan yang kemudian dibawa melalui sistem limfatik yang bergerak dari kapiler ke limfatik (pembuluh getah bening) dan kemudian ke kelenjar getah bening. Getah bening ini disaring melalui benjolan dan keluar dari limfatik eferen. Dari sana getah bening melewati batang limfatik dan akhirnya ke dalam saluran limfatik. Pada titik ini getah bening dilewatkan kembali ke dalam aliran darah dimana perjalanan ini dimulai lagi.

- Limpa mengekstraksi nutrisi dari makanan dan mengangkutnya ke bagian tubuh lainnya
termasuk otot, menjamin kekuatan dan pengembangan otot serta anggota gerak.

- Produksi opsonin – tufsin dan properdin.
Tufsin mempromosikan fagositosis. Properdin menginisiasi pengaktifan komplemen untuk dekstruksi bakteri dan benda asing yang terperangkap di dalam limpa.

Demikianlah informasi tentang struktur dan fungsi limpa lengkap. Semoga bermanfaat.