ShareNetizen.com - Masih ingat dengan video salah satu pendukung Ahok (Ahoker) yang keceplosan menjelekkan rezim Jokowi yang katanya rezim Jokowi lebih parah dari rezim SBY ?. Ternyata rekaman video tersebut menjadi viral di media sosial dan sampai ke telinga Mendagri Tjahjo Kumolo. Mendagripun tak tinggal diam dan memberikan pernyataannya. Apa pernyataan Mendagri tentang hal ini ?.
Sebelumnya Penahanan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyita perhatian masyarakat. Tak cuma warga Jakarta, dukungan untuk Ahok agar dibebaskan bahkan datang dari penduduk daerah lain hingga luar negeri. Sebagaimana sudah diberitakan sebelumnya, saat Ahok ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta Timur usai menjalani sidang vonis di Gedung Kementerian Pertanian, massa langsung memadati rumah tahanan tersebut.
Mereka menyuarakan aspirasi agar Ahok dibebaskan. Kepadatan pendukung Ahok juga terlihat di Marko Brimob, Kelapa Dua, Depok. Sejak Ahok dipindahkan ke lokasi tersebut, Rabu (10/5/2017) hingga Kamis (11/5/2017) hari ini massa tak henti berdatangan. Dalam unjuk rasa yang dilakukan simpatisan Ahok, ternyata ada hal yang nyeleneh. Pasalnya, seorang wanita yang juga pendukung Ahok tampil percaya diri berorasi di depan ratusan pendukung yang lain.
Dengan lantang ia menyatakan dirinya adalah pendukung Ahok. Namun sayang, wanita tersebut rupanya kelepasan dalam berbicara. Dalam orasinya, ia seolah menjelek-jelekkan Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya.
"Rezim Jokowi adalah rezim yang lebih parah dari rezim SBY," kata sang orator dengan lantang di atas podium dengan menggunakan pengeras suara. Hingga berita ini ditulis belum diketahui secara pasti di mana lokasi wanita tersebut menyampaikan orasi, apakah di Rutan Cipinang atau Marko Brimob.
Baca juga:
Demi Ahok Ibu Asal Yogyakarta Ini Mengaku Sudah Tiga Hari di Jakarta, Kok Mau Gitu Bu ?
Semetara itu, rekaman video yang memperlihatkan aksi wanita tersebut diunggah ke laman Youtube oleh kanal Opini Bangsa. Setelah beredar di dunia maya, video tersebut pun menjadi viral. Sementara si 'pemeran utama' dalam rekaman tersebut menuai pro dan kontra. Satu tanggapan kurang mengenakkan datang dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Ia menilai wanita yang tidak diketahui identitasnya itu memfitnah Presiden Jokowi dan berpotensi memprovokasi massa. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Menteri Tjahjo akan segera mengirimkan surat pada oknum itu. Wanita itu dituntut untuk melakukan klarifikasi segera.
"Saya segera mengirim surat kepada dia. Dalam waktu satu minggu, dia harus menjelaskan, mengklarifikasi apa maksud pernyataan terbukanya itu," ujar Tjahjo di Jakarta, Kamis (11/10/2017). Menteri Tjahjo juga menuntut wanita tersebut meminta maaf secara langsung. Permintaan maaf mesti dimuat di media massa nasional. Jika tidak, Mendagri pun siap menyeret wanita tersebut dalam kasus hukum.
"Jika dalam satu minggu tidak mengklarifikasi dan meminta maaf di media massa nasional, saya sebagai warga negara, pembantu Presiden dan Mendagri, akan melapor ke polisi," ujar Tjahjo.
Sebelumnya Penahanan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyita perhatian masyarakat. Tak cuma warga Jakarta, dukungan untuk Ahok agar dibebaskan bahkan datang dari penduduk daerah lain hingga luar negeri. Sebagaimana sudah diberitakan sebelumnya, saat Ahok ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta Timur usai menjalani sidang vonis di Gedung Kementerian Pertanian, massa langsung memadati rumah tahanan tersebut.
Mereka menyuarakan aspirasi agar Ahok dibebaskan. Kepadatan pendukung Ahok juga terlihat di Marko Brimob, Kelapa Dua, Depok. Sejak Ahok dipindahkan ke lokasi tersebut, Rabu (10/5/2017) hingga Kamis (11/5/2017) hari ini massa tak henti berdatangan. Dalam unjuk rasa yang dilakukan simpatisan Ahok, ternyata ada hal yang nyeleneh. Pasalnya, seorang wanita yang juga pendukung Ahok tampil percaya diri berorasi di depan ratusan pendukung yang lain.
Dengan lantang ia menyatakan dirinya adalah pendukung Ahok. Namun sayang, wanita tersebut rupanya kelepasan dalam berbicara. Dalam orasinya, ia seolah menjelek-jelekkan Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya.
"Rezim Jokowi adalah rezim yang lebih parah dari rezim SBY," kata sang orator dengan lantang di atas podium dengan menggunakan pengeras suara. Hingga berita ini ditulis belum diketahui secara pasti di mana lokasi wanita tersebut menyampaikan orasi, apakah di Rutan Cipinang atau Marko Brimob.
Baca juga:
Demi Ahok Ibu Asal Yogyakarta Ini Mengaku Sudah Tiga Hari di Jakarta, Kok Mau Gitu Bu ?
Semetara itu, rekaman video yang memperlihatkan aksi wanita tersebut diunggah ke laman Youtube oleh kanal Opini Bangsa. Setelah beredar di dunia maya, video tersebut pun menjadi viral. Sementara si 'pemeran utama' dalam rekaman tersebut menuai pro dan kontra. Satu tanggapan kurang mengenakkan datang dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Ia menilai wanita yang tidak diketahui identitasnya itu memfitnah Presiden Jokowi dan berpotensi memprovokasi massa. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Menteri Tjahjo akan segera mengirimkan surat pada oknum itu. Wanita itu dituntut untuk melakukan klarifikasi segera.
"Saya segera mengirim surat kepada dia. Dalam waktu satu minggu, dia harus menjelaskan, mengklarifikasi apa maksud pernyataan terbukanya itu," ujar Tjahjo di Jakarta, Kamis (11/10/2017). Menteri Tjahjo juga menuntut wanita tersebut meminta maaf secara langsung. Permintaan maaf mesti dimuat di media massa nasional. Jika tidak, Mendagri pun siap menyeret wanita tersebut dalam kasus hukum.
"Jika dalam satu minggu tidak mengklarifikasi dan meminta maaf di media massa nasional, saya sebagai warga negara, pembantu Presiden dan Mendagri, akan melapor ke polisi," ujar Tjahjo.