Kata Kepala Bappenas, Rupiah Melemah Bukan Karena Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Tetapi Karena...

Kata Kepala Bappenas, Rupiah Melemah Bukan Karena Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Tetapi Karena... - Pada pembukaan kurs, nilai tukar rupiah telah menyentuh level Rp 13.600. Angka tersebut menunjukkan penurunan signfikan, karena beberapa waktu lalu rupiah sempat menguat di kisaran Rp 13.040.


Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai, pelemahan rupiah kali ini bukan karena faktor Donald Trump yang menang di pemilihan umum Presiden Amerika Serikat ke-45.

Faktor utamanya menurut Bambang karena Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikkan suku bunganya.

"Karena The Fed mau naikkan suku bunga," ujar Bambang di kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/11/2016).

Bambang menegaskan terpilihnya Donald Trump di pemilu kemarin tidak ada hubungannya dengan melemahnya nilai tukar rupiah. Bambang menjelaskan The Fed bakal menaikkan suku bunganya pada akhir tahun.

"The Fed memang mau naikkan setelah Pilpres selesai," jelas Bambang.

Bambang membantah bahwa Amerika Serikat sudah memperbaiki perekonomiannya pasca krisis 2008 saat semua saham di Wallstreet anjlok. Menurut mantan Menteri Keuangan itu, pemerintah AS sudah punya rencana tersendiri.

"Bukan gitu, tapi mereka punya hitungan sendiri," ungkap Bambang.