Astaghfirullah...Ahok Tuduh Peserta Demo 4 November Dibayar 500 Ribu per Orang, Fitnah Keji yang Bisa Memecah Belah NKRI

Astaghfirullah...Ahok Tuduh Peserta Demo 4 November Dibayar 500 Ribu per Orang, Fitnah Keji yang Bisa Memecah Belah NKRI - Lagi-lagi Ahok tidak bisa menjaga lisannya dan asal bicara. Setelah ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama, Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menuduh para peserta demo 4 November dibayar Rp 500 ribu perorang.


Tuduhan itu disampaikan Ahok saat diwawancara secara eksklusif oleh media asing, ABC 7.30. Dalam berita berjudul ‘Jakarta Governor Ahok suspect in blasphemy case, Indonesian police say’, Ahok menyebut peserta demo menginginkan dirinya dipenjara karena motif politik. Mereka dibayar Rp 500.000 per orang agar ikut demo 4 November 2016.

“Aku harus pergi ke pengadilan untuk membuktikan ini adalah politik dan bukan hukum,” kata Ahok kepada 7.30, seperti dilansir laman ABC, Kamis (16/11/2016).

Namun Ahok tidak menguraikan siapa yang mendanai demo 4 November tersebut. Namun, Ahok menegaskan bahwa Presiden Jokowi tahu informasi itu lewat intelijen.

“Saya tidak tahu, kita tidak tahu, tapi saya percaya Presiden (Jokowi) tahu dari intelijen, saya percaya mereka tahu,” tandas Ahok.

Jika tuduhan Ahok benar, berarti penyandang dana demo 4 November 2016 telah mengeluarkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk membayar 2 juta peserta demo.

Jumlah peserta demo 4 November memang tidak diketahui secara pasti. Namun, jumlahnya diperkirakan sekitar 2 juta orang lebih. Sebab, sepanjang jalan di Masjid Istiqlal Jakarta hingga Istana Merdeka menjadi lautan manusia. Masjid Istiqlal sendiri berkapasitas 200.000 orang.

Ahok menyebut, dia diserang habis-habisan karena getol memerangi korupsi di Jakarta. Para koruptor tidak senang dan melakukan menyerang Ahok lewat surat Almaidah ayat 51 dengan memanfaatkan umat Islam.

“Saya percaya ini adalah status quo, yang koruptor menyerang kembali pada saya karena saya terlalu banyak memberantas korupsi di kota ini,” tambah Ahok.

Laman ABC memberitakan, Ahok populer di kalangan muslim moderat di ibukota Indonesia karena sikap anti korupsinya untuk membersihkan kota dari banyak daerah kumuh dan mencoba mengatasi kekurangan infrastruktur di ibukota.

Abu Jibril, pemimpin Majelis Mujahidin, kelompok Islam radikal yang memainkan peran penting dalam demo tersebut, kata Ahok, harus digugat atas komentarnya yang menyebut para pendemo dibayar.

“Tuhan mengatakan bahwa orang-orang kafir adalah pembohong, orang-orang kafir yang munafik dan pembohong. Jika Ahok benar-benar mengatakan (peserta demo dibayar) dia bisa dituntut,” kata Jibril.

Jika kita analisa memang tidak masuk akal tuduhan Ahok ini dan mustahil. Karena pada demo 411 ada uztad, kiyai dan ulama yang dengan kesadarannya sendiri, atas dorongan imannya sendiri mau mengikuti demo 411 karena mereka tidak rela Al-quran dinistakan. Sungguh merendahkan sekali ada yang bilang mereka di sogok 500ribu untuk demo damai 411. Mungkin Ahok sedang memainkan politik pengalihan isu atas kasus dirinya. Sungguh hal itu bisa memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI yang sudah lama kita bangun.